MemperbaikiKerusakan BIOS AMI. Memerlukan sebuah floppy diskette kosong (silahkan dicoba dengan USB flashdisk) yang sudah di-format (FAT32/16). Download file BIOS yang sesuai dengan PC-nya, lalu rename nama file menjadi amiboot.rom. Copy file masukkan ke diskette tsb.di atas, lalu
Penyebabutama dari layar laptop yang berubah warna adalah gangguan atau kerusakan yang terjadi pada VGA. Selain itu, kabel konektor yang tidak terpasang dengan baik atau kabel yang rusak atau terjepit juga bisa jadi penyebab utama dari masalah ini. Untuk mengatasinya, kalian dapat terlebih dahulu membongkar layar laptop tersebut.
Tunggu1- 2 menit agar aliran listrik di motherboard hilang terlebih dahulu. Sentuh dua kaki PIN. Dapat menggunakan obeng atau alat konduktor lainnya. Sentuh selama 10 - 20 detik. Pasang kembali semua kabel. Hidupkan PC dan masuk BIOS. Secara umum untuk masuk BIOS adalah tekan tombol DELETE pada keyboard.
1 Nonaktifkan AHCI di BIOS Pertama masuk ke dalam BIOS Anda terlebih dahulu. Setelah itu pergi ke menu Main > Sata Mode > Disable AHCI. Catatan : Jika tidak ada Disable, pilih opsi lain seperti Without RAID, atau pilihan lainnya. Setiap merek Laptop / PC juga memiliki tampilan BIOS yang berbeda, jadi sesuaikan posisi menu AHCI ini di BIOS Anda.
E45j. Pada zaman sekarang ini disaat pandemi covid – 19, semua pekerjaan kantor atau sekolah hampir semuanya menggunakan laptop, disaat laptop itu bermasalah atau ketika dihidupkan tiba-tiba blank atau bermasalah atau pada OS tidak bisa booting, atau keyboard tidak berfungsi, tentunya sesuatu yang sangat menjengkelkan apabila tugas tersebut harus diselesaikan secepatnya, namun kita harus mengetahui kerusakan tersebut, kondisi itu tetntunya sangat membingungkan, mengapa kerusakan seperti itu terjadi, khususnya para teknisi laptop pemula, ada tanda-tanda kerusakan yang perlu kita ketahui, kerusakan tersebut biasanya dikarenakan bios bermasalah, kita sebagai teknisi pemula harus mencoba update flash bios atau ganti ic bios tersebut agar laptop bisa normal kembali digunakan, Pada 1001tutorial kali ini saya akan membahas tentang tanda-tanda bios bermasalah, sebaiknya kita kenali masalah-masalah terebih dahulu tentang bios laptop sebelum langkah perbaikannya. Berikut tanda-tanda bios laptop bermasalah kita simak artikel berikut ini Layar blank ketika laptop dihidupkan, Seperti kita ketahui bahwa laptop layar blank ketika dihidupkan atau bisa nyala kipas berputar tetapi tidak menampilkan gambar dilayar, solusinya coba bongkar laptop kemudian ganti ram dengan yang lainnya, apabila tidak berhasil ganti LCD atau prosesornya, apabila tidak berhasil bisa terjadi BIOS yang bermasalah, atasi dengan mengganti IC bios tersebut atau flash ulang bios sesuai dengan tipe di mainboard laptop tersebut Keyboard Internal Tidak Berfungsi, atau acak, ketika saya pernah service laptop keyboard internal laptop tersebut tidak berfungsi, sudah dicoba pakai keyboard dengan yang bagus tipe sama tapi tidak berhasil menjadi bagus, justru ketika ditekan tidak sesuai dengan huruf atau perintah pada keyboard, kita bisa coba flash bios terlebih dahulu Bluescreen ketika booting, biasanya windows sudah korup muncul bluescreen disaat bekerja, sudah coba install ulang, ganti hdd, ganti baterai bios sama juga kejadiaannya, kita bisa coba flash bios tersebut. Gagal booting ke windows, coba install ulang dengan windows tipe lainnya, apabila sama kasus kerusakannya kita bisa coba flash ulang biosnya, akan tetapi sebelum memutuskan flash bios tersebut, coba cek hardwarenya yang lain seperti harddisk, ram atau komponen didalam laptop yang lainnya Speaker tidak mengeluarkan suara, termasuk pada jack outputnya juga tidak ada suara, terlebih dahulu mencoba instal atau update driver bawaan suara tersebut, apabilla tidak berhasil bisa flash biosnya, namun sebelum memutuskan flash bios cek terlebih dahulu bagian socket pada speaker maupun jack, bisa terjadi putus atau konslet, karena flash bios bisa beresiko mati-total apabila salah dalam memasang file bios DVD atau Hdd tidak terseteksi, kemungkinan dvd rom atau hardisk tidak berfungsi karena hardisk tersebut rusak atau DVD romnya yang rusak, bisa di ganti terlebih dahulu hardwarenya tersebut, kalu tidak berhasil flash ulang biosnya, atau diganti ic biosnya yang baru Laptop mati Total, sebelum memutuskan service laptop mati total, coba ganti IC biosnya terlebih dahulu kemudian update flash bionya dengan file sesuai dengan yang ada pada tipe mainboard tersebut Berikut ini cara flash bios dengan benar, anda bisa klik DISINI Demikian tadi tentang mengetahui tanda-tanda bios rusak dan cara perbaikannya, kita bisa simak tutorial kami berikutnya tetap bersama kami di 1001tutorial, dapatkan template-template menarik seputar software komputer seperti desain grafis maupun video semoga bermanfaat untuk kita semua, terimakasih sudah setia berkunjung di halaman kami,
Pilih Kawasan Anda Masuk untuk mengakses konten terbatas Menggunakan Pencarian di Anda dapat dengan mudah mencari di seluruh situs dalam beberapa cara. Nama Merek Core i9 Nomor Dokumen 123456 Nama Kode Alder Lake Operator Khusus “Ice Lake”, Ice DAN Lake, Ice ATAU Lake, Ice* Tautan Cepat Anda juga dapat mencoba tautan cepat di bawah ini untuk melihat hasil pencarian paling populer. Informasi Produk Dukungan Driver & Perangkat Lunak Pencarian Terbaru Masuk untuk mengakses konten terbatas Pencarian Tingkat Lanjut Hanya pencarian di Judul Deskripsi ID konten Sign in to access restricted content. Versi peramban yang Anda gunakan tidak disarankan untuk situs untuk memutakhirkan ke versi peramban terbaru dengan mengklik salah satu tautan berikut. Safari Chrome Edge Firefox Cara Memperbaiki Komputer Tidak Mau Booting Fokus Utama Apa itu BIOS? Pesan kesalahan Menu Masalah penyimpanan Penggantian CMOS Tentunya anda masuk kesini karena mendapati masalah komputer tidak mau booting dan masuk bios, berarti anda telah datang ke tempat yang Tentunya anda masuk kesini karena mendapati masalah komputer tidak mau booting dan masuk bios, berarti anda telah datang ke tempat yang Masalah komputer tidak mau booting bisa membuat frustasi. Baik ketika sedang merakit atau ketika sistem Anda tiba-tiba berhenti bekerja, barangkali sulit mengetahui mulai dari mana memperbaikinya. Kesulitan bertambah jika Anda tidak dapat mengakses sistem operasi karena masuk bios pun tidak bisa karena masalah booting. Dalam panduan ini, kita akan membahas langkah-langkah yang harus diambil jika komputer Anda menyala dan layar Anda berfungsi, namun tidak memungkinkan Anda mengakses sistem operasi OS dan terj ebak di layar BIOS. Ada banyak kemungkinan penyebab masalah ini, jadi kita akan membahas sebagian masalah yang lebih umum untuk mencoba dan membuat sistem Anda kembali beroperasi dan berjalan. Perhatikan jika komputer Anda tidak menyala sama sekali — maksudnya tidak ada yang terjadi ketika menekan tombol daya, atau ketika ditekan komputer menyala sebentar lalu mati lagi — kami telah menangani rangkaian masalah itu di sini. Jika Anda mampu mengakses OS, tetapi masih mengalami masalah, maka Anda perlu melakukan beberapa pemecahan masalah perangkat lunak. Ada banyak sumber daya yang dapat digunakan untuk masalah seputar os dengan OS. BIOS Basic Input/Output System, adalah perangkat lunak yang disimpan di motherboard Anda yang memungkinkannya berinteraksi dengan perangkat keras sistem dan mengontrol fungsi dasar seperti prioritas boot. Motherboard yang lebih baru menggunakan UEFI sebagai ganti BIOS. UEFI adalah versi peningkatan dari perangkat lunak yang dirancang untuk lebih ramah-pengguna dan memastikan kompatibilitas dengan perangkat keras yang lebih baru. Anggap saja sebagai sistem operasi sederhana untuk motherboard Anda yang memberitahu komputer cara memulai. BIOS adalah yang Anda lihat sebelum sistem operasi dimuat, dan biasanya terdiri dari menu teks atau antarmuka sederhana yang memungkinkan Anda mengontrol fungsi dasar perangkat keras. Ini termasuk memodifikasi instruksi startup dan pemecahan masalah. BIOS dapat bervariasi di antara motherboard, jadi tidak ada instruksi universal untuk operasi. Walaupun antarmuka bervariasi menurut pabrikan, fungsinya serupa. Untuk pertanyaan mengenai BIOS yang spesifik, periksa dokumentasi motherboard Anda. Bergantung pada situasi spesifik Anda, mungkin perlu beralih ke bagian spesifik artikel ini. Jika Anda telah menghubungkan periferal USB baru seperti keyboard, mouse, atau headset, lanjutkan membaca. Jika Anda baru saja menambahkan perangkat penyimpanan baru, mulailah dengan bagian "Memperbarui BIOS Anda". Jika komputer Anda belum pernah berhasil boot, bagian "Pesan Kesalahan BIOS" mungkin menjadi tempat terbaik untuk memulai. Berikut penjelasan untuk memperbaiki booting dan cara setting bios agar langsung masuk ke os seperti windows. Menghilangkan faktor Eksternal Sebelum mengubah pengaturan apa pun, coba lepaskan semua periferal yang terhubung dari komputer Anda. Termasuk apa saja selain dari kabel daya, kabel layar yang terhubung ke monitor Anda, dan keyboard untuk menyusuri menu. Periferal yang terhubung seperti hard drive eksternal atau bahkan mouse bertenaga USB yang berpotensi menyebabkan masalah pada daya, konflik driver, atau masalah dengan urutan booting, dan dapat mencegah sistem boot ke OS. Jika sistem Anda berhasil boot ke OS tanpa ada perangkat yang terhubung, hubungkan setiap perangkat satu per satu, dan restart hingga Anda menemukan periferal yang menyebabkan masalah. Pesan Kesalahan BIOS Setelah Anda telah menghilangkan periferal eksternal sebagai biang keladinya, saatnya memeriksa pesan kesalahan BIOS. Seringkali, jika BIOS mendeteksi masalah perangkat keras, ia akan memberi tahu bahkan sebelum Anda memiliki akses ke menu BIOS. Pesan kesalahan akan bervariasi, bergantung pada BIOS yang Anda gunakan dan masalah yang dialami, tetapi inilah beberapa contoh untuk referensi Kipas CPU tidak terdeteksi - Masalah kipas atau pendingin. Kesalahan Perangkat BOOT - Ada masalah dengan salah satu drive penyimpanan Anda. Jika Anda menemukan suatu kesalahan, dan tidak jelas dengan apa masalah itu berkaitan, lihat spesifikasinya dalam dokumentasi motherboard Anda atau di online. Ini dapat menjadi langkah penting dalam mengidentifikasi lokasi masalah dan mengambil langkah berikutnya untuk memperbaikinya. Jika Anda masih kesulitan masuk ke OS setelah menjelajahi dan menangani pesan kesalahan, mungkin saatnya mereset BIOS Anda ke keadaan default. Memulihkan ke Default Sebuah kata peringatan BIOS mengontrol operasi mendasar sistem Anda, jadi berhati-hati saat membuat perubahan. 1. Jika belum masuk ke sana, akseslah Menu BIOS Anda. Proses ini akan bervariasi, bergantung pada pabrikan, tetapi biasanya melibatkan penekanan tombol tepat setelah menyalakan sistem Anda — seringkali tombol F2 atau DEL. Kebanyakan sistem akan memberitahu tombol yang sesuai di layar tepat setelah booting. Tekan tombol ini berulang kali begitu menyalakan sistem, dan Anda akan menemukannya sendiri di menu BIOS. 2. Kembalikan ke pengaturan default. Anda perlu mengetahui cara melakukannya secara persis berdasarkan pabrikan motherboard Anda, tetapi opsi ini sering kali berada di bagian menu "Save and Exit". Ini akan mengembalikan pengaturan BIOS Anda ke default, yang mungkin membantu mengurangi masalah yang disebabkan oleh perubahan konfigurasi. Simpan dan restart untuk menerapkan perubahan. Memperbarui BIOS Anda Hal ini mungkin tidak relevan jika Anda menggunakan mesin rakitan pabrik, atau jika komputer Anda tadinya bekerja kemudian mulai gagal berfungsi, tetapi jika Anda sedang membangun PC baru, dan terutama jika Anda menggunakan motherboard lama, memperbarui BIOS barangkali akan sangat berguna saat memecahkan masalah booting. Sekali lagi, proses ini akan sedikit bervariasi, bergantung pada pabrikan, jadi sebaiknya lihat spesifikasinya. Pabrikan motherboard Anda mungkin memiliki dokumentasi prosedur yang sesuai dalam manual motherboard atau di online. Kebanyakan pabrikan memiliki proses yang berbeda, dan sebagian motherboard kelas atas bahkan memiliki fitur pembaruan otomatis. Memperbarui firmware dapat memecahkan masalah yang disebabkan oleh memasangkan perangkat keras lebih baru, seperti drive penyimpanan dengan kapasitas lebih tinggi, pada motherboard yang lebih lama. Penyimpanan OS diinstal pada drive penyimpanan, jadi kegagalan memuat OS dapat menjadi indikasi adanya masalah pada drive. Ada beberapa cara untuk mendiagnosis masalah penyimpanan. Kita akan mulai dengan urutan boot. Urutan boot, atau prioritas boot, adalah urutan yang digunakan PC Anda untuk memindai opsi penyimpanan yang tersedia dan memutuskan mana yang akan diprioritaskan. Jika drive OS bukan berada pada posisi tertinggi dalam urutan boot, ini dapat menjelaskan penyebab OS tidak dimuat dengan benar. Penyesuaian pengaturan ini memungkinkan Anda boot dari disk atau penyimpanan eksternal, yang bisa sangat berguna untuk hal seperti pembaruan BIOS yang disebutkan di atas. Ini juga dapat menyebabkan masalah jika prioritas boot salah, atau jika sistem Anda tidak mendeteksi perangkat penyimpanan utama. 1. Keluarkan penyimpanan eksternal. Untuk menentukan urutan boot, restart sistem Anda, cabut penyimpanan eksternal atau drive flash, dan masuk ke BIOS dengan menekan tombol yang sesuai selama proses startup. 2. Masuk ke bagian Boot pada BIOS. Namanya mungkin sedikit berbeda, tetapi carilah bagian yang dikhususkan untuk penyimpanan, mungkin disebut menu Boot Priority atau Boot Order. 3. Menentukan Drive Boot yang tepat. Drive utama seharusnya menjadi tempat menginstal OS Anda. Jika Anda tidak tahu dari drive mana akan booting, Anda mungkin perlu mencarinya sendiri, karena kapasitas dan merek seringkali terlihat pada labelnya, dan informasi ini seringkali disebutkan juga dalam BIOS. Jika Anda tidak yakin drive mana yang berisi OS, nonaktifkan semua selain satu drive di BIOS, dan lihat apakah sistem bisa boot. Jika tidak, lanjutkan proses eliminasi hingga Anda menemukan drive yang tepat. Anda nanti dapat kembali ke BIOS dan mengaktifkan kembali drive penyimpanan lainnya. Pastikan saja drive berisi OS tersebut berada di bagian teratas daftar prioritas. 4. Simpan perubahan. Setelah Anda memprioritaskan dengan benar urutan boot, simpan perubahan dan keluar. Jika BIOS tidak mendeteksi drive Anda sama sekali, berarti disk berisi sistem operasi itu tidak muncul dalam menu urutan booting, Anda bisa menganggap masalahnya ada pada drive itu sendiri atau cara konfigurasinya. Jika Anda menggunakan penyimpanan berbasis PCIe*, seperti NVMe* SSD, hal tersebut juga dapat menyebabkan masalah jika penyiapan Anda tidak dikonfigurasi dengan benar. PCIe* adalah interkoneksi serial yang memungkinkan chipset dan CPU terhubung dan berkomunikasi dengan perangkat keras yang terpasang di motherboard Anda. Ada sejumlah "jalur" PCIe* terbatas saluran yang mengirim dan menerima data yang perlu didistribusikan dengan benar di antara perangkat keras yang menggunakannya, termasuk GPU, kartu ekspansi, dan beberapa solusi penyimpanan Anda. Jika dialokasikan secara tidak benar, hal ini dapat mengakibatkan penurunan performa atau masalah kompatibilitas. Ini sekadar pertimbangan saat mula-mula merakit komputer yang belum pernah berhasil boot, atau saat menambahkan perangkat keras baru ke sistem yang lebih lama, karena alokasi jalur tidak akan berubah tanpa memasang atau melepas perangkat keras. Juga pertimbangkan apakah motherboard Anda mendukung mode boot yang tepat untuk SSD Anda. Jika Anda menggunakan drive penyimpanan NVMe* atau kartu add-in, motherboard/BIOS Anda mungkin tidak memiliki kemampuan untuk boot dari format yang lebih baru. Mungkin perlu memperbarui BIOS Anda untuk mengaktifkan UEFI yang lebih baru dengan dukungan boot NVMe*, atau beralih ke mode boot UEFI untuk menggunakan drive baru. Kebanyakan motherboard modern dengan slot tidak akan mengalami masalah ini, tetapi jika Anda bekerja dengan perangkat keras lama, sebaiknya Anda mendalami opsi ini di bagian Boot pada BIOS, atau memperbarui ke versi terbaru perangkat lunak motherboard. Baca dokumentasi motherboard Anda untuk mempelajari secara persis cara motherboard menangani alokasi PCIe* dan apakah memiliki kompatibilitas UEFI atau tidak. Lihat panduan ini untuk informasi selengkapnya tentang boot dari SSD berbasis-NVMe*. Selengkapnya tentang PCIe*, UEFI, dan Penyimpanan Jika Anda menggunakan penyimpanan berbasis PCIe*, seperti NVMe* SSD, hal tersebut juga dapat menyebabkan masalah jika penyiapan Anda tidak dikonfigurasi dengan benar. PCIe* adalah interkoneksi serial yang memungkinkan chipset dan CPU terhubung dan berkomunikasi dengan perangkat keras yang terpasang di motherboard Anda. Ada sejumlah "jalur" PCIe* terbatas saluran yang mengirim dan menerima data yang perlu didistribusikan dengan benar di antara perangkat keras yang menggunakannya, termasuk GPU, kartu ekspansi, dan beberapa solusi penyimpanan Anda. Jika dialokasikan secara tidak benar, hal ini dapat mengakibatkan penurunan performa atau masalah kompatibilitas. Ini sekadar pertimbangan saat mula-mula merakit komputer yang belum pernah berhasil boot, atau saat menambahkan perangkat keras baru ke sistem yang lebih lama, karena alokasi jalur tidak akan berubah tanpa memasang atau melepas perangkat keras. Juga pertimbangkan apakah motherboard Anda mendukung mode boot yang sesuai untuk SSD Anda. Jika Anda menggunakan drive penyimpanan NVMe* atau kartu add-in, misalnya, motherboard/BIOS Anda mungkin tidak memiliki kemampuan untuk boot dari format yang lebih baru. Mungkin perlu memperbarui BIOS Anda untuk mengaktifkan UEFI yang lebih baru dengan dukungan boot NVMe*, atau beralih ke mode boot UEFI untuk menggunakan drive baru. Kebanyakan motherboard modern dengan slot tidak akan mengalami masalah ini, tetapi jika Anda bekerja dengan perangkat keras lama, sebaiknya Anda mendalami opsi ini di bagian Boot pada BIOS, dan/atau memperbarui ke versi terbaru perangkat lunak motherboard. Baca dokumentasi motherboard Anda untuk mempelajari secara persis cara motherboard menangani alokasi PCIe* dan apakah memiliki kompatibilitas UEFI atau tidak. Masalah Perangkat Keras Jika dahulu sistem Anda berhasil boot, tetapi BIOS tidak lagi mendeteksi drive penyimpanan, Anda bisa menganggap masalahnya ada pada drive itu sendiri. Jika demikian masalahnya, inilah saatnya memecahkan masalah perangkat keras, yang akan melibatkan pembukaan sistem Anda. Sebelum melakukannya, pastikan untuk mencabut kabel daya Anda, pastikan Anda mengetahui cara paling aman untuk membuka casing, dan ingat jika bekerja pada sistem rakitan pabrik hal itu mungkin berpotensi melanggar garansi Anda. Tanyakan pada pabrikan sistem Anda jika itu persoalannya. Setelah sistem Anda dibuka, periksa apakah kabel ke drive penyimpanan Anda terhubung dengan benar dan tidak longgar. Jika Anda menggunakan drive periksa apakah drive telah terpasang di slot yang benar pada motherboard Anda. Jika semua sepertinya baik-baik saja, mungkin ini saatnya melepas penyimpanan Anda dan mengujinya pada sistem lain yang setahu Anda normal. Jika Anda dapat memasang drive ke sistem lain yang berfungsi untuk keperluan pengujian, itu lebih bagus. Jika tidak, ada beberapa adapter USB yang akan memungkinkan Anda memasang drive ke port USB sistem lain untuk memeriksa apakah drive tersebut terdeteksi. Ini akan memungkinkan Anda mengetahui apakah OS lain mampu mendeteksi drive tersebut, dan menjalankan pemeriksaan diagnostik menggunakan alat seperti Windows Disk Utility untuk menentukan status drive. Jika perangkat penyimpanan tersebut tetap tidak terdeteksi, bahkan pada sistem yang berbeda, ini bisa berarti drive tersebut telah gagal. Jika drive tidak lagi beroperasi, ini mungkin saatnya mulai mencari penggantinya. CMOS Walaupun bukan kejadian yang umum, kadang-kadang masalah baterai CMOS dapat mencegah sistem Anda memulai dengan benar. Baterai CMOS complementary metal–oxide–semiconductor pada motherboard Anda adalah chip bertenaga baterai yang menyimpan informasi penting seperti pengaturan dasar perangkat keras dan tanggal. Kegagalan CMOS seringkali ditunjukkan oleh jam yang direset terus-menerus, atau pesan kesalahan BIOS yang melibatkan CMOS. Masa pakai baterai ini biasanya sekitar satu dekade pada kondisi penggunaan umum, tetapi hal ini dapat bervariasi. Jika Anda menggunakan motherboard yang lebih lama atau bekas, sebaiknya cobalah memeriksa apakah baterai beroperasi dengan benar. Harganya relatif terjangkau, dan proses penggantian biasanya mudah. 1. Temukan baterainya. Temukan CMOS pada motherboard Anda baterai perak pipih berbentuk koin Jika Anda kesulitan menemukannya, baca dokumentasi motherboard Anda. 2. Pasang kembali baterainya. Sebelum mencoba pengganti, tarik baterainya hingga lepas, dan pasang kembali. Baterai seharusnya cukup mudah dilepas. Mungkin ada pengunci atau klip yang menahannya, tetapi biasanya dapat mudah dilepas dengan tangan atau pelan-pelan dengan obeng, dan diganti dengan cara yang sama. 3. Lepaskan dan ganti baterai CMOS. Jika pemasangan kembali tidak memperbaiki masalah, coba penggantinya. Baterai CMOS paling umum adalah CR2032, tetapi bila melepas baterai, pastikan Anda mencatat fiturnya untuk menemukan pengganti yang identik. 4. Restart sistem Anda. Setelah Anda berhasil memasang kembali atau mengganti baterai, restart sistem Anda, dan masuk ke BIOS. Anda nanti perlu mengembalikan pengaturan tanggal dan waktu, simpan, dan keluar. Perangkat Keras Lainnya Selain penyimpanan, mungkin saja ada perangkat keras lain yang menyebabkan kegagalan boot, terutama jika ditunjukkan oleh pesan kesalahan. Ada baiknya memeriksa semua pengkabelan Anda, dan memastikan semua perangkat keras lain telah dipasang dengan benar jika tidak ada yang lain bekerja. Anda dapat mengikuti panduan ini untuk uraian langkah-demi-langkah cara menguji perangkat keras Anda satu-demi-satu, dan lihat apakah hal ini memecahkan masalah. Pengujian Lebih Lanjut Jika Anda telah mencoba semua rekomendasi di atas dan tetap terjebak di layar BIOS, menguji konfigurasi perangkat keras saat ini dengan motherboard baru mungkin menjadi langkah berikutnya yang berguna. Ini mengharuskan pemasangan kembali CPU, pendingin, komponen lain, tetapi akan membantu menghilangkan motherboard sebagai masalahnya. Pengujian dengan perangkat keras pengganti selalu ideal jika Anda memiliki pilihan itu, dan bisa sangat berguna jika BIOS mengarahkan Anda ke komponen tertentu. Kebanyakan masalah PC dapat diperbaiki, tetapi jika Anda bekerja dengan sistem yang lebih lama, mungkin inilah saatnya upgrade. Perangkat keras komputer dapat bertahan lama bila dirawat dengan benar, tetapi karena teknologi PC semakin maju, komponen yang paling andal sekalipun pada akhirnya perlu diperbarui demi pengalaman pengguna yang ideal. Pelajari Lebih Lanjut Buka Inti Bermain Game Dapatkan saran dari para profesional game internasional dan pakar teknologi game Intel. Semua hal tentang game Anda dapat menjadi jauh lebih baik. Ikhtisar Faktor Eksternal Kesalahan BIOS Mengembalikan ke Default Memperbarui BIOS Penyimpanan PCIe & UEFI Perangkat Keras CMOS Perangkat Keras Lainnya Pelajari Lebih Lanjut Informasi Produk dan Performa 1Fitur dan keunggulan teknologi Intel bergantung pada konfigurasi sistem dan mungkin memerlukan perangkat keras yang didukung, perangkat lunak, atau aktivasi layanan. Performa beragam tergantung pada konfigurasi sistem. Tidak ada produk atau komponen yang bisa sepenuhnya aman. Tanyakan pada pabrikan atau retailer sistem Anda atau pelajari selengkapnya di
Cara mengembalikan atau recovery BIOS karena gagal update, atau memperbaiki BIOS yang rusak korup. Recovery BIOS adalah usaha mengembalikan memperbaiki BIOS setelah terjadi kegagalan dalam proses update BIOS atau kerusakan BIOS karena sebab lain. Cara memperbaiki PC/laptop gagal booting karena kerusakan BIOS, perbaiki gagal booting & layar gelap setelah update BIOS. BIOS adalah sesuatu yang amat spesifik dalam kaitannya dengan produksi merk/series PC/Laptop. Artinya setiap PC bisa memiliki BIOS dan metode flashing dan metode recovery yang berbeda. Tindakan paling bijak saat menghadapi problem BIOS adalah dengan mencari informasi prosedure recovery dari produsen PC ybs. Ini bisa dengan mengunjungi website produsen ataupun dengan membaca manual yang tersedia. Jangan mudah menyama-ratakan penanganan problem BIOS komputer satu dengan yang lainnya, amat ber-resiko. Artikel ini adalah bagian dari artikel serial “Memperbaiki BIOS Korup” sebaiknya Anda membacanya. BIOS Gagal Update 1 Panduan Umum Mengatasi Update BIOS Gagal atau BIOS Korup. BIOS Gagal Update 2 Cara Memperbaiki BIOS Korup atau Gagal Update . . . . artikel ini. BIOS Gagal Update 3 Cara Memperbaiki BIOS Award, Phoenix, AMI dan metode Hot Flash. Menghadapi BIOS Korup ? Inilah yang sebaiknya perlu anda lakukan Jangan panik ! Gunakan PC lain untuk download file BIOS original dan software flash tool untuk PC/laptop anda, di website produsennya – baca/download juga manual penggunaannya. Kedua file tsb. akan dipergunakan untuk mengembalikan BIOS pada bentuk “asli-nya”. Urusan update BIOS bisa dilakukan nantinya. Dari pengalaman, ini akan lebih memudahkan dari pada me-recover langsung dengan file Update BIOS yang sudah gagal. Singkatnya kita akan mengembalikan BIOS pada versi sebelum update tapi jika anda ingin langsung me-recover versi update-nya juga tidak apa-apa. Membuat media USB-DOS-bootable, dan masukkan file BIOS versi original & flash tool versi DOS yang sudah anda download ke dalam media tsb. Bagaimana caranya, bisa dibaca di manual PC atau di website produsen PC/laptop anda. Lupakan flash-tool versi Windows karena tidak akan bisa digunakan dalam kasus ini. Note Jika menggunakan vga-onboard, layar monitor tidak akan menampilkan apapun gelap. Jika menggunakan vga-card add on, kadang layar akan bisa berfungsi. Setelah media DOS-bootable selesai dibuat, saatnya anda kembali ke PC yang bermasalah. Cara Memperbaiki atau Recover BIOS. Pastikan PC/laptop kondisi OFF. Pindahkan jumper/DIP-switch jika ada ke posisi “Recovery Mode”. Pasang media DOS-bootable USB Flashdisk DOS bootable yang telah dibuat sebelumnya. ON kan PC/laptop; dalam kasus ini bisa jadi layar akan tetap gelap, meski demikian kita masih bisa “memonitor” dari nyala lampu floppy-drive lampu flashdisk dan PC-speaker buzer. Jika ada bunyi “beep” dan lampu floppy flashdisk menyala, itu artinya sedang dilakukan peng-copy-an file BIOS ke motherboard. Saat lampu floppy-drive/flashdisk padam dan terdengar bunyi “beep” biasanya 2x menandakan proses copy sudah selesai. Note selama proses copy kadang tampak seperti berhenti pause tidak ada aktifitas PC, tunggulah barang 1-2 menit untuk memastikan bahwa proses sudah benar-benar selesai. Setelah yakin proses selesai, OFF kan PC. Jika sebelumnya telah memindahkan posisi Recovery-jumper, kembalikan ke posisi normal-nya. Selanjutnya ON kan PC/laptop dan periksa apakah BIOS sudah bisa normal seperti sebelum dilakukan update yang gagal. Pasang kembali HDD jika sebelumnya telah dilepas, dan periksa apakah sistem Windows bisa kembali beroperasi normal. Selanjutnya jika diinginkan, anda bisa meng-update BIOS nya kembali baik dari dalam Windows ataupun menggunakan DOS. Langkah di atas adalah metode umum dalam melakukan recover BIOS yang rusak atau korup. Bisa jadi PC/laptop anda memerlukan cara khusus untuk recover BIOS, cari informasinya pada manual/website ybs. Memperbaiki recovery BIOS AWARD. Buatlah sebuah bootable DOS floppy disk USB flashdisk. Langkah di bawah ini adalah contoh memperbaiki recover BIOS Award pada motherboard Biostar, menggunakan media DOS-bootable floppy diskette. Untuk merk lain pada prinsipnya sama. Ketika update BIOS gagal dan sistem tidak bisa boot normal, maka Boot Blocker akan aktif dan menampilkan pesan tertentu. Contohnya “BIOS checksum error” atau “Insert system disk and press Enter to recover BIOS” dsb. Note Jika menggunakan vga-onboard, layar monitor tidak akan menampilkan apapun gelap. Jika menggunakan vga-card AGP/PCI add on, kadang layar akan bisa berfungsi. Copy program dan file update BIOS yang sesuai PC anda, ke dalam media DOS bootable tsb. Pasang media bootable DOS yang telah dibuat. ON kan PC dan tekan tombol ENTER. Sistem akan booting ke DOS prompt jika bisa tampak pada monitor. Pada prompt yang muncul ketik awdflash /sn/py/r , tekan Enter. Note adalah nama file BIOS. BIOSTAR juga support format selain ekstensi bf/bs, mis. ekstensi ddr. Sistem akan mulai melakukan update recover BIOS, dan otomatis akan restart jika prosesnya telah selesai. Setelah restart, BIOS akan normal kembali. Mungkin anda perlu untuk me-reset BIOS atau clear CMOS terlebih dahulu, lakukan jika memang diperlukan. Jika layar tidak memberi tampilan apapun. Maka kita perlu membuat sebuah batch-file dengan nama Dibuat pada PC lain yang normal. Kemudian tambahkan copy file tsb. ke dalam DOS bootable disk yang telah dibuat. File akan otomatis menjalankan DOS dan semua perintah yang diperlukan untuk recover BIOS. Cara membuat batch-file yang akan digunakan untuk recover BIOS Award Buka Notepad pada PC lain, ketik /sn /py /r , lalu Save dengan nama Note Untuk BIOS lain, ganti & dengan nama flashtool & file update BIOS yang diperuntukkan BIOS ybs. File tsb. akan memerintahkan sistem DOS untuk menjalankan dalam contoh ini dari bootable media diskette, USB Flash, kemudian menjalankan program-flash dan menggunakan file-BIOS untuk meng-update BIOS. Switch-nya /sn, /py, /sb, /cc, /cd bisa bervariasi sesuai program flash-nya. Switch terakhir /r memerintahkan untuk melakukan restart setelah proses selesai seluruhnya. Dengan cara di atas, kita tidak perlu meng-ketik perintah apapun karena layar gelap, hanya perlu ON-kan PC dan menunggu proses selesai. Cara ini sering disebut “blind update” 🙂 Yang penting diingat adalah pelajari baik-baik manual update/recover BIOS untuk PC anda, sebab beda merk/versi akan beda pula caranya. Jadi, di dalam media DOS-bootable di atas akan berisi file DOS System untuk booting, dan file harus sesuai dengan BIOS PC/laptop file program flash harus sesuai dengan BIOS PC/laptop file Update BIOS harus sesuai dengan BIOS PC/laptop anda.